IPNU Sosialisasikan Buku Pedoman MOPD Bersama Kemenag Jatim

Surabaya, Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Timur sebagai organisasi pelajar menerbitkan Buku Pedoman Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD) tahun pelajaran 2013 bersama Prof. Muchlas Samani Rektor Universitas Surabaya (UNESA) dan Drs. Syamsuri dari Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Timur di Kantor PWNU Jawa Timur, Minggu (9/6/13).

Ketua IPNU Jawa Timur, Imam Fadlli mengatakan MOPD merupakan “jembatan” bagi peserta didik untuk mengenal berbagai karakter di jenjang pendidikan barunya, baik yang berupa lingkungan fisik, lingkungan sosial, program belajar, maupun penerapan nilai karakter pada peserta didik.

“Yang paling penting adalah bagaimana membentuk karakter peserta didik dimulai sejak peserta didik masuk pertama pertama di lingkungan sekolah,” ungkapnya saat didampingi Sekretaris Umum PW. IPNU Jatim, Novi Tri Hartanto.

Saat ditanya terkait alasan penyusunan buku pedoman MOPD/MOS berkarakter tersebut, Pria Kelahiran Lamongan ini menjelaskan pengalaman awal peserta didik dalam lingkungan yang baru akan mempengaruhi kesan umum terhadap lingkungan yang bersangkutan. Karena itu perlu diusahakan agar kesan pertama terhadap lingkungan sekolah baru yang terbentuk adalah kesan positif yang dilandasi dengan karakter yang baik.

Menurut dia, selama ini banyak kegiatan MOS yang tidak terarah, akibatnya dalam pelaksanaan MOS terjadi banyak hal-hal yang negatif dan tidak menunjukkan pendidikan yang berkarakter, di antaranya kekerasan fisik dan mental serta kegiatan yang tidak mendidik lainnya.

“Karakter adalah hal yang paling penting, bahkan menjadi basis pendidikan di era sekarang ini. Saat ini peserta didik yang berkarakter merupakan peserta didik yang dapat meningkatkan citra dan martabat bangsa. Oleh karena itu, Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Jawa Timur menyusun buku pedoman agar pelaksanaan MOPD pada tahun 2013 menjadi lebih baik dengan nilai-nilai karakter pada peserta didik untuk memberi kesan positif terhadap masyarakat” tambahnya.

“Adapun buku pedoman MOPD ini terbagi menjadi tiga bagian yaitu pengenalan lingkungan, pengembangan wawasan dan skill/ketrampilan, dan penumbuhan kreativitas dan kepedulian,” ungkapnya.

Lebih lanjut, mantan ketua IPNU Lamongan ini menjelaskan materi pengenalan lingkungan adalah wiyata mandala, pengenalan kurikulum, tata tertib dan aturan sekolah, pengenalan organisasi intra dan ekstra sekolah dan pembinaan keagamaan dalam sekolah. Sedangkan materi pengembangan wawasan/”skill” adalah materi penunjang yang diharapkan mampu membekali peserta didik menjadi lebih baik, semisal wawasan kebangsaan.

“Untuk materi penumbuhan kreativitas peserta didik antara lain outbound (game outdoor), bakti sosial, pentas seni, dan materi penyaluran kreativitas lainnya,” pungkasnya.

1 Comment

Leave a Comment

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.