Sepakterjang Gus Dur Sebagai Guru Bangsa, Refleksi Haul Gusdur Pelajar NU Proppo
Proppo, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Pimpinan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Proppo sukses menggelar kajian rutinitas untuk yang ke empat kalinya pada (3/1) dengan tema “Sepak Terjang Gus Dur Sebagai Guru Bangsa”.
Acara ini merupakan agenda setengah bulan satu kali yang bertujuan untuk mengasah kemampuan dan membangun solidaritas antar sesama pengurus PAC IPNU dan IPNNU Kecamatan Proppo, yang pada kesempatan Kali ini bertempat di rumah rekanita Aisyatul Qomariyah Desa Pangurayan Kecamatan Proppo.
Pemateri kali ini sengaja kami mengundang Ketua MDS Rijalul Ansor PC GP Ansor Kabupaten Pamekasan untuk menguraj secara detail tentang sepak terjang beliau dan pemikiran-pemikiran Gus Dur yang menurut sebagian orang yang tidak mengerti penuh dengan kontroversial.
“Pemikiran Gus Dur adalah pemikiran inklusif substansial yang mana mengedepankan persatuan dan kedamaian dengan landasan kalimatun sawa’, yang berfikir jauh ke masa depan bukan pemikiran ekslusif yang mengaku bahwa kita adalah sebagai wakil-wakil Allah”, ujar K. Maftuhul Anam.
Artinya pemikiran konstroversial Gus Dur merupakan pemikiran yang jauh di masa depan dan sulit kita pahami karena kita tidak mampu untuk sampai kepada maqom beliau, Karena setiap sepak terjang beliau kita tidak bisa menebak apa yang akan dilakukan oleh beliau karena beliau merupakan orang yang dibuka hijabnya oleh Allah dan sebagai Waliyullah.
Namun ada hambatan yang dihadapi beliau baik sebagai ketua PBNU maupun Presiden Indonesia, beliau (Pemateri) menyebutkan “hambatan beliau menjadi presiden adalah salah waktu karena pada saat itu indonesia akan disulut apinya untuk memecah belah indonesia dan Gus Dur datang sebagai pemadam kebakaran untuk menghambat kebakaran (Perpecahan). Pada saat menjadi PBNU pun beliau mendapat hambatan dari orde baru dengan mengutus Abu Hasan untuk jadi penantang Gus Dur, tapi alhamdulillah Gus Dur yang terpilih”.
Hambatan-hambatan itu muncul dari orang-orang yang secara umum mau menghancurkan Indonesia dan NU karena memiliki kepentingan politik praktis, Dengan bantuan para ulama dan para santri Gus Dur dapat melewati hambatan-hambatan tersebut dengan baik, Karena para Ulama ingin mempertahankan (PBNU) Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI Dan UUD 1945 Dan tak lupa untuk menyelamatkan organisasi Nahdlatul Ulama dari orang yang berniat buruk.
Acara ini dihadiri oleh Ketua PC IPNU Pamekasan, Ketua PAC GP Ansor Proppo sekaligus pembina dan ketua PAC IPNU & IPPNU Kecamatan Proppo dan seluruh kepengurusan.
Selamat Belajar, Berjuang Dan Bertaqwa.