Malang – Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Jawa Timur senantiasa mengawal keberlanjutan dan peningkatan kaderisasi organisasi dengan menggelar Latihan Kader Utama (LAKUT) yang berlangsung sejak kamis sampai ahad (26-29/10/23) di Pesantren Tekhnologi Al-Ma’arif Singosari Malang, Jawa Timur .

Pendidikan kaderisasi tertinggi di lingkungan IPNU sebagai pendidikan non-formal tersebut diikuti 23 pserta yang berlatar belakang Ketua Pimpinan Cabang tingkat Kabupaten/Kota diseluruh penjuru IPNU se-Jawa Timur. Latihan Kader Utama merupakan jenjang pendidikan dan pelatihan tertinggi dalam kaderisasi IPNU. Sementara untuk forum Nasional, lulusan LAKUT tersebut dapat mengikuti Latihan Kepimpinan Nasional (LAKNAS) yang hanya digelar Pimpinan Pusat IPNU

Menurut M. Fakhrul Irfansyah selaku ketua PW IPNU Jawa Timur, “LAKUT tersebut digelar khusus bagi para Ketua Cabang IPNU melalui proses seleksi yang ketat dan bertahap yang dibawah seleksi langsung ketua Kaderisasi Pimpinan Pusat”

“Ini kita melakukan filterisasi peserta melalui metode screening secara ketat dan bertahap. Bahkan para peserta ini sebelumnya sudah melewati masa karantina sebelum menerima Pendidikan dan pelatihan” ujarnya.

Ketua PW IPNU Jatim tersebut menjelaskan, para peserta menerima sejumlah materi dari para ahli dan profesional untuk membekali kader-kader terbaik yang didampingi Instruktur Kaderisasi selama 4 hari.

“Terkait skill hingga managerial kepimpinan kita datangkan dari berbagai kalangan profesional untuk membekali peserta yang kita siapkan sesuai posisinya masing-masing dalam kepemimpinan daerah hingga nasional di masa depan” lanjutnya.

Dalam pelaksanaan LAKUT tersebut, isu menarik terkait Teknokrasi Kepemimpinan menjadi agenda utama yang dibangun PW IPNU Jawa Timur, dimana hal tersebut merupakan arahan langsung ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul ‘Ulama terhadap IPNU.

“Wacana teknokrasi kepemimpinan ini kita menyesuaikan dengan isu besar yang diperintahkan ayahanda kita di PBNU, bagaimana kader IPNU bisa meningkatkan sektor teknokrasi dan kepemimpinan” kata Irfan.

Pemuda kelahiran Bojonegoro tersebut juga mengakui minimnya SDM Teknokrat dikalangan nahdliyin, sehingga hal itu membuat IPNU memiliki tanggung jawab besar dalam menjawab tantangan dan kebutuhan mendasar di lingkungan Nahdlatul Ulama.

“IPNU sebagai entitas paling dasar dan ujung tombak di Nahdlatul Ulama merasa memiliki tanggung jawab besar menjawab tantangan itu, Menurut laporan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), pada tahun 2021 jumlah tenaga kerja di sektor TIK nasional baru sekitar 1 juta orang. Kemudian kebutuhannya diperkirakan akan bertambah tiap tahun, hingga mencapai 1,97 juta orang pada tahun 2025 Karena memang sampai saat ini SDM teknokrat di kalangan Nahdliyin masih sangat minim dan perlu dimasifkan” ungkapnya.

Sementara itu, Iqbal Hamdan Habibi selaku Ketua Kaderisasi PP IPNU yang memimpin langsung pelaksanaan Lakut tersebut menyebut PW IPNU Jawa Timur konsisten sebagai barometer kaderisasi Nasional.

“Kita tahu IPNU Jatim merupakan barometer kaderisasi Nasional, dan hari ini kembali menunjukkan kemajuan yang luar biasa dalam menyiapkan strategi kepemimpinan melalui kader-kader terbaik yang dimilikinya” ujarnya dalam sambutan.

Gus Iqbal yang juga merupakan Dosen tersebut bahkan mengapresiasi keberhasilan IPNU Jawa Timur dengan jumlah Instruktur terbanyak di Indonesia melalui pengkaderan yang merata di sejumlah daerah.

“Kami mengapresiasi IPNU Jatim yang konsisten menjaga kaderisasi organisasi yang berkelanjutan hingga saat ini memiliki jumlah Instruktur terbanyak di Indonesia” pungkasnya.

Leave a Comment

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.