Menelisik Program IPNU Educare “Bimbel Merdeka” di Kab. Mojokerto

Semester baru tahun ajaran 2020/2021 terasa berbeda. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makariem membuat kebijakan yang tertuang dalam Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) bahwa pembelajaran di seluruh jenjang pendidikan dilaksanakan secara dari jarak jauh daring dan atau luring. Kebijakan ini tentu menuai pro dan kontra mengingat keterbatasan fasilitas sarana prasana pendukung kebijakan tersebut. Banyak pihak yang meminta keputusan dicabut dikarenakan memberatkan orangtua, murid, dan guru. Kebijakan ini tentu membuat orang tua yang selama ini hanya fokus bekerja sekarang harus mendampingi anaknya untuk melakukan proses belajar.
Kurikulum pendidikan zaman sekarang juga menjadi tantangan baru bagi orangtua. Mengingat dulu sistem belajar masih menggunakan metode menghapal dan mengingat. Anak sekarang dituntut untuk tidak hanya menghapal, mengingat akan tetapi juga menganalisis. Kemampuan inilah yang terkadang membuat orang tua lebih memilih untuk membawa anaknya ke bimbingan belajar offline maupun online. Kondisi krisis pendidikan yang terjadi mendorong PW IPNU Jawa Timur membuat sebuah program IPNU Educare untuk mengadvokasi dan pendampingan kepada para pelajar SD/SMP/SMA sederajat. Setelah mendapat mandat dan pembekalan dari PW IPNU Jawa Timur, PC IPNU IPPNU kabupaten Mojokerto bergerak untuk melaksanakan program ini. Tercetuslah ide nama unik Bimbingan Belajar (bimbel) MERDEKA sebagai brand atau ciri dari IPNU Educare di kabupaten Mojokerto. Sebagai bentuk memerdekakan pelajar NU di kabupaten Mojokerto agar tetap giat dalam mencari ilmu di tengah pandemi yang berlangsung.
Antusiasme juga ditunjukkan oleh calon tentor (relawan) yang mendaftar yakni sebanyak 64 orang yang terdiri dari berbagai PAC IPNU IPPNU di kabupaten Mojokerto. Ranting dan MWC NU di kabupaten Mojokerto juga sudah diminta untuk berkolaborasi untuk mensukseskan program ini. Harapannya program dapat berjalan dengan baik karena semua elemen dapat mendukung program ini. Pembekalan yang disampaikan juga terkait visi, misi dan koordinasi akan jalannya kegiatan. Pembekalan ini penting untuk menjadi senjata kesiapan tentor terjun langsung ke lapangan.
“Diniatkan beramal dan berbagi ilmu, menyumbangkan ilmu dan fikiran kepada adek-adek kita yang saat ini menghadapi kesulitan belajar” – Ujar Nur Afni Auliya Ketua IPPNU Kab. Mojokerto dalam sambutannya.
Ada 3 realisasi program yang diberikan sebagai kunci untuk kesuksesan jalannya program ini. Hal tersebut meliputi: perizinan kegiatan, penyusunan RPP pembelajaran sederhana, dan pembentukan kelompok belajar.
3 poin tersebut menjadi bahan diskusi yang asyik untuk menentukan strategi dan tips terbaik. Kondisi di lapangan yang terkadang tak sesuai dengan konsep menjadi obrolan yang seru kala pembekalan. Pembagian informasi terkait kendala juga di respon dengan baik oleh PC IPNU IPPNU. Saran dan masukan menjadi bahan persiapan untuk segera terjun karena semua materi dan kendala sudah di kupas tuntas di pembekalan yang dilaksanakan. Terakhir ada pesan dari Ketua PWNU Jawa Timur KH. Marzuki Mustamar untuk mengajak seluruh warga nadhliyin Jawa Timur ikut dalam bimbel gratis yang menjadi program IPNU Educare. Program yang bertujuan baik untuk sukses belajar, sukses ujian dan sukses untuk masuk perguruan tinggi. Kelebihan bimbel adalah para tentor yang merupakan anggota IPNU IPPNU yang tentunya cakap, professional, dan tidak diragukan kemampuannya. Selain itu, tidak hanya materi pelajaran umum yang diajarkan lebih dari itu juga akhlak, ngaji, supaya sholatnya bener, supaya bisa mendoakan orang.tua.