Ketua PCNU Surabaya: Berkat Resolusi Jihad Indonesia Merdeka
Surabaya – Jumat malam (20/10) rombongan kirab santri resolusi jihad tiba di Kantor PCNU Surabaya di Jl Bubutan Gg VI No 1 Surabaya. Peserta kirab disambut hangat oleh PC IPNU Surabaya. Lengkap dengan banjarinya.
Ketua PCNU Surabaya Dr H Muhibbin Zuhri mengenalkan satu persatu pengurus yang mendamping hadir. Gus Zainuddin Azmi Wakil Ketua dan cucu pencipta logo NU. Sekretaris PCNU Surabaya Mochammad Hamzah yang juga mantan Ketua IPNU Jawa Timur.
Dalam orasi kebangsaan, Muhibbin Zuhri mengajak para peserta kirab untuk melihat secara langsung gedung Hoofd Bestuur Nahdlatoel Oelama (HBNO) atau kantor pusat NU.
Muhibbin mengatakan seandainya tidak ada fatwa resolusi jihad pada 22 Oktober 1945 tidak mungkin kita menghirup udara segar kemerdekaan ini. “Di sinilah Resolusi Jihad difatwakan oleh Hadratussyekh Hasyim Asyari dan para kiai berkumpul di sini,” kata Muhibbin sambil menunjukkan ruang tengah kantor PCNU Surabaya itu.
Setelah kemerdekaan diprokmirkan sekutu tidak ingin kemerdekaan Indonesia dilepas begitu saja. Bung Karno mengatakan siapakah yang bisa melawan sekutu kalau bukan rakyat. Maka rakyat harus digerakkan. “Waktu itu TNI masih belia, masih baru berdiri. Kalau anak sekarang mengatakan masih unyu unyu,” tegasnya.
Rakyatlah yang melawan. Lalu siapakah yang bisa menggerakan rakyat. Akhirnya Bung Karno mengutus orang dekatnya untuk bertemu KH Haysim Asyari dan meminta fatwa membela negara di Tebuireng sekitar akhir September. Pada tanggal 22 Oktober 1945 lahirlah resolusi jihad.
“Sebagai santri harus mengambil peran peran strategis di negeri ini. Anak anak muda NU harus mengasah skil yg tangguh. Saatnya nanti generasi muda ini membawa Indonesia lebih baik,” pungkas Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya ini. Rofii