Surabaya, IPNU Jatim
Program Journalist Academy yang digagas Lembaga Pers dan Penerbitan (LPP) Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Timur kembali berlanjut pada Sabtu, (12/07/25). Memasuki sesi kedua, pelatihan jurnalistik ini mengangkat materi “Teknik Menulis Feature” yang disampaikan oleh Moch. Rofi’i Boenawi, jurnalis NU Online Jatim.
Kegiatan berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting dan diikuti puluhan peserta dari berbagai cabang IPNU-IPPNU se-Jawa Timur. Meskipun sempat mengalami kendala teknis, suasana diskusi tetap berlangsung hangat dan interaktif.
Dalam pemaparannya, Bapak Rofi’i menekankan bahwa penulisan feature berbeda dari berita langsung (straight news). Ia menyebut, “Feature mengutamakan sisi human interest, menyentuh emosi pembaca, dan menyampaikan fakta dengan pendekatan naratif.”
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa terdapat sepuluh elemen penting dalam menulis feature, seperti kedekatan, dampak, konflik, keunikan, hingga magnitudo peristiwa. Menurutnya, menulis feature harus tetap berdasarkan data yang akurat, bukan narasi fiktif yang terkesan dramatis namun lemah dalam validitas.
“Penulis feature harus bisa menciptakan suasana dalam tulisan. Namun ingat, jangan sampai opini pribadi menutupi fakta. Kita harus tetap objektif dan etis,” tegas Bapak Rofi’i.
Ia juga menyinggung struktur tulisan feature yang berbeda dari piramida terbalik khas berita hard news. Menurutnya, feature lebih fleksibel namun tetap harus memiliki pembuka yang kuat, isi yang informatif, dan penutup yang menyentuh.
Di akhir sesi, peserta juga berdiskusi mengenai teknik menulis feature. Bapak Rofi’i mengingatkan pentingnya mendengarkan secara utuh cerita narasumber tanpa membangun asumsi pribadi. Dengan semangat “Merawat Nalar, Menggerakkan Pena”, pelatihan ini diharapkan mampu mencetak jurnalis muda NU yang objektif, etis, dan inspiratif.
