Surabaya, IPNU Jatim
Rangkaian kegiatan Journalist Academy yang diselenggarakan Lembaga Pers dan Penerbitan (LPP) Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Timur (Jatim) resmi ditutup pada Ahad, (27/07/25), dengan kelas fotografi jurnalistik yang dinarasumberi langsung oleh Mohammad Salman, Sekretaris LPP PP IPNU.
Dalam penyampaiannya, Rekan Salman sapaan akrabnya menegaskan bahwa kemampuan fotografi menjadi kebutuhan penting bagi jurnalis muda NU saat ini. Ia menyampaikan bahwa foto dalam jurnalistik bukan hanya pelengkap, tetapi bagian penting dari narasi yang bisa memperkuat atau bahkan menentukan impresi pembaca.
“Sering kali berita sudah bagus secara tulisan, tapi kalau fotonya tidak mendukung, maka akan mengurangi daya tarik. Foto jurnalistik adalah kombinasi antara medium verbal dan visual yang tak terpisahkan,” terang Salman dalam penyampaian materinya via Zoom Meeting.
Materi penutupan ini diikuti dengan antusias oleh para peserta dari berbagai cabang dan anak cabang IPNU se-Jawa Timur. Salman membahas secara rinci tiga elemen dasar dalam fotografi: ISO, Aperture, dan Shutter Speed, serta membedakan berbagai jenis fotografi jurnalistik seperti news photography, human interest, sports, dan environmental journalism.
Tak hanya teori, sesi juga disertai dengan contoh visual dan pembahasan etika dalam memotret peristiwa kekerasan, korban bencana, hingga pentingnya menjaga privasi dan rasa empati dalam pengambilan gambar.
Sebelumnya, Journalist Academy telah menghadirkan pemateri berkompeten di bidang jurnalistik, seperti Dr. Lukman Hakim (5 Juli), Moch. Rofi’i Bornawi dari NU Online (12 Juli), Erwin Muhammad dari SIWO PWI Jatim (19 Juli), serta Mohammad Salman (27 Juli).
Ketua LPP PW IPNU Jatim, Muhammad Rafli Rifki Reza, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa program ini merupakan hasil dari diskusi panjang yang bermuara pada Rakerwil PW IPNU Jatim 2025. Ia berharap Journalist Academy tidak berhenti sampai pelatihan ini saja, melainkan dilanjutkan dengan pembentukan komunitas jurnalis pelajar NU.
“Saya berharap peserta Journalist Academy sanggup menjadi pionir yang mengawal narasi ke-NU-an dengan keterampilan menulis dan memotret. Ini bagian dari ikhtiar kita dalam membangun future ecosystem yang digaungkan PWNU Jatim,” ujar Rafli.
Sebagai tindak lanjut, LPP PW IPNU Jatim berkomitmen membangun komunitas alumni Journalist Academy sebagai embrio kaderisasi jurnalis muda yang lebih masif dan terstruktur. Mereka diharapkan bisa menjadi garda depan dalam menyuarakan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah melalui media pelajar.


 
         
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                